ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPolitikPPU

Pilkada Dinilai Berhasil, DPRD Balangan Kunjungi Bakesbangpol PPU

Pertemuan Kunker DPRD Balangan dengan jajaran Bakesbangpol PPU, dimana dinilai PPU Berhasil dalam pelaksanaan Pilkada Kaltim dan PPU tahun 2018 sehingga mendapatkan predikat terbaik se Kaltim

Rusdiansyah : Informasi Kami Terima Bakesbangpol PPU Dapat Predikat Terbaik Se – Kaltim 

PENAJAM (NK) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur – Wagub Kaltim dan Bupati – Wabup Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2018 dinilai berhasil, tujuh orang anggota DPRD Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (9/8/2018) mengunjungi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) PPU.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD Balangan, Rusdiansyah diterima Kepala Bakesbangpol PPU, Rahman Nurhadi serta pejabat dilingkungan Bakesbangpol tersebut.

Pada kesempatan itu, Rusdiansyah menjelaskan, kunjungan kerja (Kunker) pihaknya ke PPU dalam rangka study metode peningkatan partisipasi pemilih di PPU, karena  Informasi yang diterima pihaknya,  Bakesbangpol PPU mendapat predikat terbaik Se Kaltim dalam penekanan angka Golput pada Pilkada Kaltim dan PPU tahun 2018.

“Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Kesbangpol PPU yang sudah meluangkan waktu untuk menerima kunjungan kami ini. Kunker kami ini untuk mengetahui metode peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada yang digelar di PPU,”katanya.

Selain itu, lanjutanya, terkait dengan jumlah suku di wilayah PPU, maka pihaknya ingin mendapatkan informasi cara mengatasi permasalahan apabila terjadinya konflik antar suku.

Kami juga ingin mendapatkan penjelasan besaran Bankeu Parpol dan dukungan fasilitasi anggaran Pemkab PPU terhadap pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 termasuk strategi apa dalam meminimalisir suara tidak sah di Pilakada PPU 2018,”tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, Rahman Nurhadi menjelaskan, dalam hal peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada Kaltim dan PPU tahun 2018, Bakesbangpol melalui Desk Pilkada meningkatkan kegiatan sosialisasi – sosialisasi terkait partisipasi pemilih dengan menitikberatkan kepada, pemilih pemula, pemilih perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat.

Sementara itu, tambahnya, sehubungan dengan penanganan potensi konflik kesukuan pihaknya terus menggiatkan peran forum – forum seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Pendidikan Wawasan Kebangsaan (FPWK), Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Sosial (PKS).

Selain itu, seluruh anggota Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) PPU sangat  berperan aktif ditengah tengah masyarakat, untuk memberikan pemahaman dan penjelasan bahwa setiap potensi konflik tidak ada relevansinya dengan kesukuan,”tegasnya.

Terkait dengan Bankue untuk Parpol, bebernya, di kabupaten PPU terdapat 10 Parpol yang mendapatkan Bankeu berdasarkan perolehan suara pada Pileg PPU tahun 2015 lalu yang mana setiap satu suara didapat pada perolehan Pileg dihitung Rp9002  Per suara. Sedangkan bagaimana cara meminimalisir suara tidak sah di PPU yakni dengan cara semua pihak terkait termasuk kontestans Pilbup PPU harus aktif mensosialisasikan partisipasi dan tata cara pencoblosan surat suara kepada masyarakat.

“Secara general Kabupaten PPU mengalami defisit anggaran yang semula APBD mencapai Rp 1 triliun lebih kini menjadi Rp 800 miliar. Namun itu tidak menjadi penghalang kami untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu tahun 2019 depan,”pungkas Rahman.

Usai melakukan kunker ke Bakesbangpol, rombongan melanjutkan ke KPU PPU guna melakukan study atas pelaksanaan Pilada di PPU. (yd/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.