Terkait Pemindahan IKN, Bappenas Undang Khusus Bupati PPU
PENAJAM (NK) – Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menjadwalkan untuk mengundang secara khusus Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud, Pada 21 Agustus 2019, sehubungan dengan rencana pemindahan Ibukota Negara (IKN) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Demikian diutarakan AGM kepada awak media, Senin (19/8/2019), dijelaskannya, undangan Bappenas tersebut ada kaitannya dengan rencana pemindahan IKN ke wilayah Kaltim
Diakuinya, baru baru ini Pemkab PPU mendapat undangan resmi dari Bappenas untuk kali pertama guna membahas penetapan lokasi IKN, undangan pertemuan tersebut telah ditetapkan pada 21 Agustus 2019 depan.
“Insya Allah pada pertemuan yang telah dijadwalkan kita hadir guna pembahasan titik IKN yang baru,”kata AGM.
Ia berharap, semoga Kaltim ditunjuk sebagai lokasi ibukota, PPU sangat setuju dan sangat mendukung bahkan siap sekali jika pemerintah pusat menetapkan lokasinya di PPU.
Dibeberkannya, terkait dengan ketersediaan luasan lahan, dirinya sudah berkomitmen serta sudah membicarakan dengan petinggi di DPRD PPU dan PPU sangat siap dengan rencana itu.
“Kami baru dapat undangan saja, ini juga nawacita dari Bapak Presiden Joko Widodo bagaimana dari Sabang sampai Merauke pertumbuhannya bisa merata,”beber AGM.
Ia menegaskan, PPU harus siap jika ditunjuk sebagai lokasi IKN, dan hal ini telah dipersiapkan secara matang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten PPU.
“Alhamdulillah semua FKPD di PPU mengatakan siap, kita hanya berdoa semoga jika PPU ditetapkan nanti sebagai lokasi ibukota dan membawa keberkahan untuk bangsa Indonesia maju Sumber Daya Manusia (SDM) dan maju juga bangsa kita,’lanjutnya.
Menurutnya, melihat potensi lokasi yang ada di PPU dari ujung timur, barat, selatan dan utara semuanya cocok, tetapi ada kajian yang lebih penting, kajian profesional dari pemerintah pusat.
“Di kecamatan manapun kita punya keunggulan, PPU diapit Kabupaten/Kota. Kaltim telah memiliki banyak infrastruktur strategis, termasuk bandara internasional yang bisa menampung pesawat berbadan lebar,”tambah AGM.
Di sisi lain AGM menambahkan Kaltim mempunyai pelabuhan internasional yang didukung dengan pembangunan jembatan bahkan jembatan tol teluk Balikpapan yang saat memasuki tahap lelang, selain itu khususnya untuk di PPU punya pesisir pantai dan juga punya hutan sehingga bisa tercipta konsep Green City.
“Indonesia sebagai negara maritim, kita berada di alur laut kepulauan atau ALKI II sebagai alernatif Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I,”ujarnya.
Masyarakat Kaltim relatif lebih siap karena selama ini dikenal sebagai masyarakat yang heterogen dengan semua suku bangsa dan agama ada di dalamnya tidak pernah ada perselisihan antarsuku agama, kita hidup rukun.
AGM menghimbau, agar masyarakat PPU jangan mudah tertipu dengan adanya makelar tanah yang telah mengumpulkan fotocopy setifikat tanah masyarakat di Kecamatan Sepaku, karena PPU sebagai lokasi IKNbelum pasti, jika nanti ditetapkan oleh pemerintah pusat di PPU pihaknya akan menghimbau kepada masyarakat melalui Camat, Lurah dan Kepala Desa agar masyarakat PPU mendapat keuntungan yang besar bukan orang lain.
Selain itu, ungkapnya, berbicara SDM tidak perlu diragukan. Bahkan PKK kita aja unggul di Kaltim, SDM di PPU hanya saja kesempatannya belum ada, lulusan SMA,S1,S2,S3 hingga dokter di PPU ini banyak.
“Karena pembangunan saja belum merata maka kelihatan tertinggal, tetapi dalam ilmu kita cukup maju, SDM kita sudah siap tinggal mengambil kesempatan ini sebagai keberkahan,”tutupnya. (nav/nk)