ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAPPU

Desa Sidorejo PPU Patut Jadi Contoh

Bupati PPU, AGM saat memberikan arahan kepada warga desa Sidorejo PPU ketika melaksanakan Kunker ke desa tersebut dalam rangkaian Safari Benuo Taka  

AGM : Saya Janji Tiap Tahun Gelotorkan Rp300 M Untuk Desa/ Kelurahan

PENAJAM (NK) – Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merupakan  salah satu desa berprestasi yang patut diapresiasi oleh desa lainnya  di kabupaten PPU. Walau usianya baru sembilan tahun Desa Sidorejo mampu membangun daerahnya dengan baik dan patut menjadi jontoh bagi daerah lain.

Demikian dikatakan, Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) saat melaksanakan kunjungan kerja rangkaian Safari Benuo Taka ke Desa Sidorejo, Selasa (02/04/2019), dihadiri Wakil Bupati PPU, Hamdam, Kepala Bapelitbang, Alimuddin, Kadis PU, Puguh Sumitro, Kadis Kesehatan, Arnol Wayong dan sejumlah pejabat terkait dilingkungan PPU.

“Ibarat manusia Desa Sidorejo bagaikan anak gadis yang masih cantik-cantiknya. Diusianya yang masih muda berbagai prestasi telah diraih, ini tentu patut menjadi contoh bagi Desa lainnya di PPU,” kata bupati.

Ditambahkan AGM, Desa Sidorejo telah tertata rapi. Pembangunan diberbagai bidang telah terlihat nyata di Desa ini mulai sektor pertanian, perkebunan dan sebagainya. Bahkan kebersihan lingkungan Desa ini terlihat begitu diperhatikan.

Wajar jika Kelurahan yang ada di PPU iri dengan Desa Sidorejo. Diusianya yang baru sembilan tahun telah mampu menjadikan daerahnya maju diberbagai sektor pembangunannya,” bebernya.

Namun tambah dia, seluruh kelurahan di Kabupaten PPU juga tidak perlu kawatir dan cemburu dengan Desa yang memiliki anggaran lebih besar. Apalagi jika sampai mengusulkan untuk merubah status kelurahan menjadi desa. Dirinya berjanji kedepan segera menggelontorkan anggaran sebesar Rp300 miliar setiap tahun bagi 54 Desa yang ada di PPU jika keuangan daerah telah berjalan dengan stabil.

Dijelaskan AGM,  APBD PPU beberapa tahun lalu pernah mencapai 2,5 Triliun. Namun di tahun 2018 kemarin APBD hanya tinggal sebesar 800 milyar maka ketika itu banyak sekali tunjangan profesi terpotong bahkan dihilangkan.  Ini terjadi karena daerah memang sedang mengalami defisit secara besar-besaran yang bukan merupakan kesalahan kepala daerah saat itu. Tetapi salah satunya karena ketentuan bagi hasil migas dari pemerintah pusat yang hampir semua dialami dan  terjadi di Kaltim.

“Alhamdulilah 2019 ini APBD kita naik kembali menjadi 1,6 Triliun. Namun saat ini kita fokus dulu kepada hutang-hutang daerah yang jumlahnya mencapai ratusan milyar dan  harus segera dilunasi. Insya Allah tahun berikutnya baru kita dapat fokus membangun dan semoga semua harapan masyarakat  kita dapat terpenuhi, “kata AGM.

AGM juga berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten PPU agar selalu mendukung program pembangunan pemerintah daerah sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Dirinya menambahkan bahwa pemerintanh daerah akan prioritas terhadap pembangunan jalan kecamatan dan jalan pertanian yang ada di PPU.

“Syukur-syukur masyarakat mau menghibahkan tanahnya jika ada sebagian terkena titik pembangunan jalan umum, ini adalah amal jariah bapak-bapak. Jika semua masyarakat mendukung insya Allah pembangunan  pasti cepat terwujud, “pungkas AGM. (Humas6/nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.