Dramatis, Menang Adu Penalti Penajam Utama FC Lolos ke Final
YOGYAKRTA(NK) – Penajam Utama FC tampil perkasa di semifinal Piala Soeratin U-17 2017. Mereka melaju ke partai final usai menyingkirkan tuan rumah, PSS Sleman dengan skor 4-2 lewat drama adu penalti di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (25/10/2017).
Kedua tim bermain imbang, tanpa gol di waktu normal plus dua kali ekstra time. Kelolosan Penajam U-17 juga dibantu aksi heroik kiper mereka, Samir Fadliansa.
Tak hanya mampu menggagalkan dua eksekutor tuan rumah, penjaga gawang berusia 15 tahun itu juga tampil apik sepanjang pertandingan. Setidaknya, sekitar lima peluang bersih PSS mampu digagalkan Samir.
Padahal, sang kiper beberapa kali mendapat teror dari suporter tuan rumah lewat lemparan botol.
”Kuncinya adalah fokus dan yakin bisa memenangkan pertandingan. Semua berkat dukungan seluruh tim dan doa warga Penajam Paser Utara,” ungkap kiper berusia 15 tahun tersebut usai pertandingan.
Pelatih Penajam, Subianto menilai kedisiplinan awak skuatnya jadi kunci kemenangan. PSS U-17 disebutnya tampil bagus dengan menguasai jalanya pertandingan.
Kami memang sengaja menunggu di belakang dan melancarkan serangan balik. Strategi itu mampu meredam agresivitas permainan lawan,” ujar Subianto.
Sementara itu, kubu tuan rumah tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaan dan kesedihan. Tak hanya pemain, pelatih Lafran Pribadi pun juga tak bisa menahan air mata usai gagal membawa timnya ke partai puncak. ”Anak-anak sudah berjuang maksimal,” ujarnya singkat.
Penajam U-17 akan menghadapi Persiter Ternate pada partai final yang berlangsung di arena yang sama, Sabtu (28/10/2017). Mereka di semifinal menekuk Persita dengan skor 2-1, lewat babak tambahan.
Terpisah, Manajer Tim Penajam Utama FC, Alimudin menjelaskan, sebenarnya kualitas permainan Penajam Utama FC diatas PSS Sleman, hanya saja para pemain Penajam Utama FC tertekan dengan perlakuan penonton yang bahkan melemparkan benda keras. Selain itu, panitia juga dinilai tidak siap dengan hanya mengerahkan 50 personil gabungan.
“Setelah rusuh baru petugas di datangkan, harusnya PSSI belajar dari kejadian tiga minggu yang lalu antara supporter Bantul dan Sleman,”ujarnya.
Lanjut Alimudin, dirinya akan mengusulkan pertandingan final di pindahkan ketempat netral.
Ditambahnya, dirinya juga berterima kasih kepada Bupati PPU, Perusda Benuo Taka, Bankaltim, PT. STN serta Ketua KONI PPU.
“Kita bangga dengan semangat juang anak-anak melawan tuan rumah, terima kasih buat masyarakat PPU atas segala doanya,”ungkapnya.(nk/red)