Harga Garam di Balikpapan Naik Hampir 100 Persen
BALIKPAPAN(NK) – Gagal panen garam di pulau Jawa khusus Pulau Madura telah berimbas pada harga jual garam di pasaran. Per kg garam dipasaran saat ini dijual Rp 20 ribu dari harga semula Rp13 ribu.
Kelangkaan garam karena gagal panen menjadi penyebab harga melambung. Sebagaimana diketahui, garam yang beredar di Balikpapan merupakan produk dari Jawa.
Seorang pedagang garam di pasar tradisional, Lita mengaku kondisi ini mulai dirasakan pada pekan ini. Da hanya mampu menjual beberapa rak garam saja.
“Yang biasanya harga normal mencapai Rp 13 ribu per kg, sekarang sudah Rp 20 ribu per kg,”katanya, Kamis, (27/7/2017).
Kelangkaan diakui baru kali ini terjadi karena adanya gagal panen, dan kenaikan harga dari tingkat distributor.
“Distribusi biasanya lancar, baru kali ini garam langka. Mereka katanya kehabisan stok karena tidak ada kiriman dari produsen,”ujarnya.
Lita mengatakan selama sepekan pemasok yang biasa mendistribusikan garam tidak muncul. Diakui ada merk garam tertentu yang disukai masyarakat namun stoknya terbatas.
“Pemasok garam merek lain mencoba menawarkan ke saya, tapi saya tidak ambil karena kurang diminati pembeli. Harapannya produsen garam segera ada,”bebernya.
Terpisah Dinas Perdagangan Kota Balikpapan memastikan kebutuhan garam di Kota Balikpapan hingga Agustus 2017 kedepan aman.
Kebutuhan garam di kota minyak dalam satu bulan bisa mencapai 54 ton.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan M Soufan menjelaskan sejak bulan Juli kebutuhan garam untuk kota sudah dikirim oleh distributor sebanyak 97 ton.
“Stok tersebut masih aman hingga akhir Agustus mendatang. Bulan ini pengirimannya lebih dari satu bulan, sehingga masyarakat jangan khawatir kebutuhan bahan makanan bumbuan ini. Sudah 97 ton yang ada pada distributor,”katanya.
Untuk memastikan stok gram aman, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Bulog selaku BUMN dalam mengatasi kelangkaan. “Nanti kita koordinasi dengan Bulog segera, untuk kebutuhan garam ini. Yang jelas untuk saat ini kondisi stok aman,”ujarnya.
Saufan mengaku biasanya perbulan stok yang dikirim dari pulau Jawa setidaknya 97 ton. Namun bulan ini pengirimannya dilebihkan.
Dia mengklaim gagal panennya gram di pulau Jawa sejauh ini belum berdampak, namun pihaknya meminta pedagang untuk tidak menaikan harga gram ditengah kondisi kegagalan panen garam.
Meskiberlakuhukum pasar, akan adanya kenaikan harga karena kelangkaan barang, M Saufan tetap meminta kenaikan harga agar tidak terjadi.
“Kita imbau kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga garam karena kondisinya masyarakat jyga membutuhkan bahan bumbu-bumbuan ini,”tambahnya.(Ros16)