Perusahaan Tambang di Kaltim Diminta Tanggung Jawab Sosial di Sektor Kesehatan
Samarinda, 10 November 2023 (NK) – Komisi III DPRD Kaltim mendesak perusahaan tambang di provinsi tersebut untuk memaksimalkan penyaluran corporate social responsibility (CSR) pada sektor kesehatan, terutama infrastruktur kesehatan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hal ini disampaikan oleh M. Udin, anggota Komisi III DPRD Kaltim, dalam rapat kerja dengan Dinas Kesehatan Kaltim.
M. Udin mengatakan bahwa perusahaan tambang harus lebih peduli dengan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Ia menilai bahwa sektor kesehatan di Kaltim masih membutuhkan perhatian khusus, terutama di daerah yang kekurangan fasilitas dan tenaga kesehatan memadai, seperti Kutai Timur dan Berau.
“Padahal, Kutai Timur adalah salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Harusnya, perusahaan tambang yang ada di sana bisa membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
M. Udin menekankan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, sehingga perlu terus diperbaiki dan diperluas akses pelayanannya di seluruh Kaltim. Ia berharap agar perusahaan tambang dapat memanfaatkan CSR untuk membangun infrastruktur kesehatan, seperti puskesmas, poliklinik, rumah sakit, dan laboratorium.
“Perusahaan tambang harus bertanggung jawab sosial, tidak hanya mengejar keuntungan. Mereka harus berkontribusi untuk membangun sektor kesehatan di Kaltim, terutama di daerah 3T. Ini akan membantu masyarakat yang tidak memiliki akses kesehatan yang layak,” tuturnya.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltim, M. Udin berjanji akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan anggaran kesehatan, termasuk dari CSR perusahaan tambang. Ia juga akan mendorong pemerintah provinsi untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan tambang untuk bersinergi dalam membangun sektor kesehatan di Kaltim.
“Kita harus bersama-sama membangun sektor kesehatan di Kaltim, tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja. Kita harus saling mendukung dan mengawasi agar program-program kesehatan bisa berjalan dengan efektif dan efisien,” ucapnya.(Adv/NK)