PPU Tunggu Progres Sejumlah Proyek Strategis Nasional
Progres pembangunan jembatan pulau balang yang hingga kini masih terkendala pada akses jalan sisi darat wilayah Balikpapan, ikut menghambat penyelesaian pembangunan jembatan tersebut
Nicko : Masih Terdapat Beberapa Kendala
PENAJAM (NK) – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), hingga kini masih menunggu progres pelaksanaan sejumlah proyek startegis nasional yang bakal dibangun di Kabupaten PPU. Hal ini diungkapkan, Kabag Pembangunan Setkab PPU, Nicko Herlambang, kepada newskaltim.com, siang kemarin.
Saat ini posisi kita (Pemkab) masih menunggu kelanjutan realisasi pembangunan sejumlah proyek nasional yang telah ditetapkan dibangun di Kawasan Industri Buluminung (KIB) dan telah di launching oleh bapak Presiden RI, Joko Widodo beberapa tahun lalu, namun masih terdapat beberapa kendala yang ikut menghambat,”ujarnya.
Adapun sejumlah proyek nasional tersebut antara lain, Nasional Sighn Teknology Park (NSTP) dibangun oleh Badan Pusat Pengkajian Teknologi (BPPT), Jaringan rel Kereta Api Borneo (KAB) dibangun oleh RZD (Russian Railways), Jaringan rel Kereta Api Penumpang oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Kawasan Industri Buluminung
Dibeberkannya, untuk progress NSTP pada kondisi terakhir, informasinya masih terkendala pada perencanaan, hal ini disebabkan saat penetapan awal lokasi, BPPT tidak memiliki dokumen kelayakan dan perencanaan atau Detail Engineering Design (DED).
“DED itu merupakan ranah pemerintah pusat sehingga dokumen – dokumen tersebut dibuat oleh pusat pula, sedangkan kita hingga kini masing menunggu pusat menyelesaikan DED tersebut. Akibatnya kami tidak bisa melakukan pembebasan lahan,”kata Nicko.
Sementara itu, tambahnya, untuk progres pembangunan jaringan rel KAB dibangun oleh RZD (Russian Railways) hingga kini masih belum melakukan kegiatan, namun perusahaan Rusia tersebut telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan provinsi dan tahun 2018 akan mengelola lahan yang telah dibebaskannya.
“Lahan telah dibebaskan oleh Rusai sekitar 125 Ha dan lahan itu segera dikelolanya di tahun 2018 depan. Selain itu mereka telah pindah kantor dari kota Samarinda ke Balikpapan.
Untuk diketahui, ungkapkanya, pembangunan jaringan rel kereta api ini bernilai kurang lebih 3 miliar dolar AS, dimana akan dibangun sepanjang 203 kilometer, mulai Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten PPU hingga Kota Balikpapan.
“Sementara itu terkait jaringan rel Kereta Api Penumpang yang dibangun oleh Kemenhub RI, terakhir informasi Amdal dan DED telah dilengkapi oleh Kemenhub. Harapan kita bisa segera dilakukan pembangunan seperti di Sulawesi,”tukasnya.
Dituturkannya, jalur rel KA tersebut direncanakan dibangun dari Kabupaten Tabalong provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga ke PPU. Sementara di PPU dibagi dua jalur yakni menuju ke pelabuhan lama atau pelabuhan feri dan satu lagi ke Pulau Balang tembus ke Kota Balikpapan.
Selain itu, jelas Nicko, terkait pembangunan jembatan Pulau Balang berdasarkan hasil pertemuan dengan Kementerian PUPR diketahui ada kendala utama yakni beberapa akses disisi darat yang belum selesai dikerjakan khususnya di wilayah Balikpapan.
“Untuk di wilayah PPU sendiri, akses jalannya kita yang membangunkannya yang dananya bersumber dari dana Pinjaman PT. SMI, adapun pekerjaan pembangunan dilakukan dari jalan Kelurahan Riko menuju Pulau Balang pada ring II dengan pagu anggaran sebesar Rp40 M,”pungkas Nicko.(ervan/nk)