HEADLINEKaltimKubar

Proyek Percontohan Pertama Embung Tadah Hujan di Kubar

Di tepi embung  Pengawas Proyek PT Bhima Hasta, Tato, dengan latar belakang  embung yang telah capai progres pembangunan  90 persen

Dibangun di Kampung Resak III, Realisasi Pembangunannya Telah Mencapai 90 Persen

SENDAWAR (NK) – Akhirnya tercapai pula harapan masyarakat dan petani Kampung Jambuk Makmur (estate Resak III), Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang mengharapkan adanya embung (waduk) di kampung itu. Kini, pengerjaan pembangunan embung tersebut oleh kontraktor telah memasuki tahap penyelesaian dengan realisasi telah mencapai 90 persen.

Petinggi Kampung Jambuk Makmur Yandi Saidi, didampingi Kaur Pembangunan Mahmud Afandi Muslim, Kaur Pemerintahan Syaifuddin, dan Kaur Umum merangkap Bendahara Jumanto

Bahkan uniknya lagi, embung tadah hujan di Kampung Jambuk Makmur itu merupakan proyek percontohan embung tadah hujan pertama di Kabupaten Kubar. Pembangunan embung tersebut berlangsung di RT 16 Blok B, Kampung Jambuk Makmur (Resak III), merupakan program pengembangan sumber daya air dengan kegiatan peningkatan daerah irigasi Resak oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kubar. Dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Bhima Hasta, dengan nilai kontrak Rp.7.061.397.970,00 merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.

Pelaksanaan pembangunannya sejak April hingga November 2018 selama 240 hari kalender. Embung tersebut untuk menampung air hujan dan untuk persediaan air saat kemarau. Prioritas pemanfaatannya untuk kebutuhan air irigasi sawah,” jelas Pengawas Proyek PT Bhima Hasta, Tato, kepada newskaltim.com, Selasa (27/11/2018) di Kampung Resak.

Tato menambahkan, saat ini pengerjaan pembangunan embung itu telah dalam tahap penyelesaian. Dia juga membeberkan, jika tak ada aral, dipastikan awal Desember mendatang pembangunan embung itu akan selesai.

“Realisasi pekerjaan sudah mencapai 90 persen. Sekarang dalam tahap memasang dasar lantai embung dilapisi dengan geo membran. Kami optimis akhir Desember sudah rampung semua,” ungkapnya.

Tato juga mengungkapkan, kendala utama memakan waktu dalam pembangunan embung tersebut karena sulitnya alat berat menggali dikedalaman, terdapat lapisan batu padas padas. Namun pekerjaan tetap bisa dilaksanakan sesuai petunjuk teknis RAB.

“Embung tersebut dibangun dengan lebar 80 meter, panjang 125 meter, kedalaman 4 meter, dibangun diatas lahan seluas 1 hektare. Konstruksi keliling beton bertulang, dilengkapi dengan parit (selokan) menuju ke irigasi sawah sekeliling embung. Setelah penyelesaian nanti, segera kami serahkan kepada pemerintah melalui DPU-PR,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Petinggi Kampung Jambuk Makmur, Yandi Saidi, mengakui bahwa Pemerintahan Kampung Jambuk Makmur bersama masyarakat dan petani wilayah itu sangat bangga. Karena proposal permohonan masyarakat kampung itu kepada Pemprov Kaltim telah didengar dan dipenuhi.

“Kami sangat bersyukur, karena embung yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sawah di Kampung Jambuk Makmur saat ini sudah hampir rampung pembangunannya. Embung itu sangat diharapkan, sehingga 125 hektar sawah produktif milik petani di Kampung Jambuk Makmur akan efektif dalam produksi padi,” bebernya didampingi Kaur Pembangunan Mahmud Afandi Muslim, Kaur Pemerintahan Syaifuddin, dan Kaur Umum merangkap Bendahara Jumanto.

Dibeberkan Yandi Saidi, dengan adanya embung tersebut, akan bisa memenuhi harapan petani Kampung Jambuk Makmur. Selama bertahun-tahun sawah hanya mampu panen dua kali dalam setahun, kedepan akan berubah membaik.

“Selama ini sawah petani di Resak III hanya panen dua kali setahun karena terkendala pengairan. Dengan adanya embung itu optimis mampu panen tiga kali dalam setahun,” tuturnya.

Yandi Saidi menyebut, meski embung tersebut hanya mengharapkan sumber air hujan, namun diyakini mampu untuk mengairi ribuan hektar sawah. Menurutnya, kedepan seluruh blok persawahan di Jambuk Makmur akan dapat disuplai pengairannya dari embung itu.

“Dengan cara pipanisasi menuju parit irigasi seluruh blok sawah. Sehingga sawah petani di yang ada di kampung ini akan merata mendapat pengairan. Potensi embung tersebut kedepan akan berfungsi ganda. Selain untuk irigasi pertanian, juga mampu dikembangkan menjadi objek wisata yang rencananya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung. Kami akan mengajukan proposal permohonan bantuan kepada pemerintah untuk pengembangan fasilitas tambahan dilokasi embung,” tandasnya.

Untuk diketahui, Kampung Jambuk Makmur memiliki luas wilayah 1.268 hektare. Dengan jumlah penduduk 558 kepala keluarga, terdiri 1.949 jiwa, terbagi dalam 17 rukun tetangga atau RT.(ran/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.