ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDPRD KALTIMHEADLINEKaltim

Siapkan Diri Hadapi Masa Depan, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ajak Pemuda Berkontribusi Aktif

SAMARINDA (NK) – Kaltim telah resmi menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. Hal ini membawa perubahan besar bagi provinsi ini, terutama bagi para pemudanya. Mereka dituntut untuk bersiap menghadapi tantangan dan peluang masa depan.

Demikian disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, dalam sebuah kesempatan, Kamis (26/10/2023). Ia mengatakan bahwa pemuda adalah tulang punggung masa depan, dan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan IKN.

“Saatnya pemuda Kaltim berkontribusi secara aktif. Mereka harus menjadi inovator dan penggerak dalam berbagai bidang, serta tetap memegang teguh nilai-nilai bangsa, Pancasila, dan UUD 1945,” ujarnya.

Reza menyarankan agar pemuda mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan. Salah satunya adalah dengan mempelajari bahasa asing, yang dapat membantu mereka memperluas wawasan dan jaringan.

“Bahasa adalah jendela dunia, dan menguasai bahasa asing akan membuka banyak peluang bagi pemuda. Mereka dapat belajar dari pengalaman dan budaya negara lain, serta berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang,” katanya.

Selain itu, Reza juga mengingatkan agar pemuda memiliki kesadaran kebangsaan dan semangat untuk mewarisi nilai-nilai kemerdekaan. Ia berharap pemuda aktif dalam pembangunan dan melanjutkan perjuangan para pahlawan.

“Pemuda adalah agen perubahan. Mereka harus berani bermimpi dan berkreasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Mereka juga harus menjaga persatuan bangsa dengan menghormati perbedaan pendapat dan pilihan politik,” ujarnya.

Reza juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam proses pemilihan umum (pemilu) untuk menentukan masa depan Indonesia. Ia mendorong pemuda untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, serta mengawasi pelaksanaan pemilu dengan jujur.

“Pemuda adalah partisipan aktif, pemilih yang kritis, dan pengawas yang jujur. Ayo hindari politik uang dan politik identitas yang dapat merusak demokrasi dan keadilan,” tutup Reza. (Adv/*/NK)