Tolak Berita Bohong, PMII Kukar Gelar Unjuk Rasa
Unjuk Rasa PMII Kukar Anti Hoax
TENGGARONG – Sebagai bentuk penolakan terhadap berita bohong Hoax, puluhan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (08/10/2018) sekitar pukul 16.00 wita di jalan Diponegoro Kukar, menggelar aksi unjuk rasa menolah pemberitaan bohong atau hoax. Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan dari anggota Polres Kukar.
Pada kegiatan tersebut, peserta unjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “PC PMII Kabupaten Kukar Menolak Berita HOAXS, Provokasi Adu Domba, Fitnah, Mari Wujudkan Pemilu Aman dan Damai” serta orasi yang disampaikan Ketua 1 PC PMII Kukar, Aswindra Hidayat selaku korlap didampingi Ketum PC PMII Cabang Kukar, Jimi Wijaya.
Aksi damai di hadiri Ketum PC PMII Kukar Jimi Wijaya dan Koordinator lapangan Ketua II PMII Kukar, Aswindra Hidayat, dihadiri puluhan peserta unjuk rasa.
Dalam orasinya Aswindra mengatakan, PC PMII Kabupaten Kukar menolak berita hoax, provokasi adu domba dan masyarakat harus bijak menggunakan media sosial.
Dalam aksi itu disampaikan pula beberapa point tuntutan kepada pemerintah yakni, menolak berita Hoax, menolak berita provokasi, menolak berita sara yang memperpecah bangsa, menolak ujaran mebencian dan fitnah, produk dari media sosial adalah informasi, arus informasi/pesan yang dilakukan oleh individu, bersifat bahan mentah dan belum bisa dipertanggung jawabkan.
Kemudian tuntutan selanjutnya, yakni, produk dari media cetak atau pers (profesional) adalah berita, bahan yang sudah diolah dan dapat dipertangggungjawabkan oleh manajemen organisasi berbadan hukum karena sudah terkonfirmasi dan dilakukan oleh wartawan yang sudah berkompetensi etika dan kode jurnalistik internasional.
Maraknya berita hoax berawal dari situasi Pileg dan Pilpres 2014, yang menggoreng banyak berita demi kepentingan individu bukan masyarakat. Banyaknya Media yang mendirikan Partai ataupun Partai yang mendirikan Media. Sehingga mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat. Maka masyarakat mencari kompensasi demi kepraktisan dan alternatif kebutuhan informasi dengan melihat informasi yang berasal dari media social,”pungkasnya.
Aksi PMII Kukar tersebut ditutup dengan penandangan spanduk anti hoax oleh beberapa warga dan rekan mahasiswa PMII, jalannya aksi mendapat pengawalan dari anggota Polres Kukar.
“Situasi hari ini yang terjadi di media sosial sangat membingungkan dan cenderung ke arah membahayakan, jika kita salah dalam menganalisis demikian itu, bisa menimbulkan salah paham ke sesama dan juga memicu paham yang salah lebih luasnya,” ujar Aswindra kepada awak media.
Sementara itu, perwakilan Kesbangpol Kukar, Zulkifli menanggapi aksi damai PMII Kukar dengan Slogan Anti Hoax menyatakan, pihaknya sangat apresiasif terhadap aksi dari rekan mahasiswa yang di wakili PMII Kukar, melihat persaingan politik di media yang condong berlebihan, terkait berita kebohongan dan hoax, demikian halnya terjadi pada pemberitaan gempa yang membuat masyarakat bingung tentang adanya gempa hoax yang beredar, pasca gempa tsunami di Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
“Janganlah mudah termakan isu yang belum tentu kebenaranya,” pungkas Zulkifli.(mi/nk)