ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAEdukasiHEADLINEPPU

Akhirnya Rumah Adat Paser PPU Dibangun

Prosesi peletakan pondasi dan tiang pancang utama Rumah Adat atau Kuta Adat Paser di Kabupaten PPU yang selama ini dinanti – nanti masyarakat, akhirnya segera terwujud

Tohar : Proses Pembangunan Rumah Adat Merupakan Komitmen Bersama

PENAJAM (NK) – Akhirnya pembangunan rumah Adat Paser atau disebut Kuta Adat Paser resmi dibangun oleh Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), setelah sekian lama telah dinanti – nanti oleh masyarakat adat Paser PPU. Peresmian dilaksanakan pembangunan rumah adat tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pondasi tiang utama bangunan serta ritual ada pemotongan hewan kerbau, Rabu (25/7/2018).

Peletakan batu tersebut dilakukan oleh Sekda PPU, Tohar, bersama – sama Ketua DPRD H Nanang Alie, Kapolres, AKBP Sabil Umar, Kajari PPU Darfiah, Wakil Katua DPRD Syahruddin Nur, perwakilan Kodim 0913/PPU dan Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten PPU Musa.

Pada kesempatan itu, Tohar mengatakan, hari ini Pemkab PPU bersama LAP menunaikan hajat bersama yakni obyek yang sejak lama dinanti-nantikan, dapat dipahami untuk kegiatan ini tidak serta merta bisa dilaksanakan, karena melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang.

Alhamdulillah saat ini kita dapat melaksanakan tahapan awal pembangunan rumah Adat Paser. Kepada pemilik pekerjaan dalam hal ini Kontraktor pelaksana yaitu PT Borneo Putra Mandiri kami minta benar – benar berkerja sesuai dengan perencanaan dan batas waktu yang ditentukan serta merealisasikan anggaran tersedia, kiranya dapat dioptimalkan semaksimal mungkin sebagaimana perencanaan yang ada,”tegas Tohar.

Ia menghimbau, kepada seluruh komponen masyarakat, karena ini merupakan sarana umum maka diminta untuk sama-sama mencermati dan mengawasi sekaligus. Dirinya juga memohon dukungan doa dan restunya sehingga dalam seluruh tahapan rangkaian panjang pembangunan ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya.

Ketika bangunan ini sudah selesai maka menurutnya, ini menjadi PR bersama, bangunan ini mau diapakan, karena tujuan spesifiknya, diharapkan bisa diakses kemanfaatannya untuk komponen masyarakat PPU, serta bisa dioptimalkan guna melestariakan budaya adat Paser.

“Tiap tahun kita ada agenda dan lain sebagainya, mana kala bangunan ini sudah terwujud maka sekurang – kurangnya kita telah memiliki tempat yang jauh lebih baik dari tahun-tahun kemarin. Itu harapan kita, sejatinya adalah seluruh komponen masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dari apa yang kita upayakan dalam rangka terwujudnya fasilitas yang menjadi asset penting bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten PPU.

Dirinya berharap, mudah-mudahan hari ini merupakan, hari yang paling bersejarah dalam memenuhi hajat akan berdirinya rumah adat yang dicita-citakan bersama.

Ketua LAP PPU, Musa menceritakan, awal terbentuknya LAP beserta perangkat pendukukngnya memang merupakan hasil perjuangan penggas-penggas sebelumnya, meski sebagian dari mereka telah mendahulinya.

“Namun perjuangan itu merupakan perjuanga kita bersama, tinggal bagaimana kita nanti memelihara, kami berterima kasih kepada Pemkab PPU yang telah serius menanggapi permohonan Komunitas Adat di Kabupaten PPU,”tutup Musa.(humas8/nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.