HEADLINEKaltimPPUUncategorized

Musim Kemarau Tiba, BPBD PPU Siaga Karhutla

Personel BPBD Kabupaten PPU tampak bersiaga menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah PPU memasuki musim kemarau kali ini

Himbau Masyarakat Tidak Melakukan Pembakaran Hutan

PENAJAM (NK)  –  Berdasarkan informasi dari  Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) bahwa perkiraan musim kemarau tahun 2018 disebagian besar wilayah Indonesia mulai terjadi pada bulan Mei dan Juni 2018 lalu. Tanda-tanda terjadinya kemarau saat ini juga telah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sejak akhir juni lalu hingga saat ini curah hujan hampir-hampir tidak ada lagi.

Menghadapi musim kemarau yang mulai datang tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU langsung bergerak cepat. Salah satunya dengan melakukan pelatihan peralatan pemadaman kebakaran secara serius untuk menghadapi potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di seluruh wilayah PPU.

Menghadapi musim kemarau ini kami telah siaga sejak awal,  salah satunya dalam bentuk persiapan, pengecekan dan Gladi peralatan penanganan kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan oleh Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU di sekitar gudang logistik yang berada di kompleks Islamic Center PPU,” ungkap Kepala Sub Bidang Logistik, BPBD PPU, Nurlaila, Rabu, (25/7/2018).

Dikatakan Nurlaila bahwa perihal terpenting diadakannya pelatihan ini adalah agar terbangunnya koordinasi dan integrasi yang baik sebagai upaya dalam melakukan pencegahan karhutla sehingga personil yang ada benar-benar siap ketika dalam pelaksanaannya dilapangan.

Menurutnya, Satgas BPBD PPU semaksimal mungkin melakukan persiapan dalam penanganan dilapangan,  sehingga  ketika saat itu diketahui  ada titik api atau titik panas yang termonitor oleh satelit maka saat itu juga pihaknya langsung menuju lokasi kejadian untuk dimatikan api.

“Beberapa  contoh diantaranya seperti yang terjadi pada tanggal 16 Juli 2018 lalu ketika itu telah ditemukan titik api  terpantau oleh satellit  Aqua dan NOAA yang terjadi di daerah Sepaku, pihak BPBD PPU berkolaborasi dengan TNI Polri langsung turun ke lapangan selama dua hari disana. Kemudian juga yang terjadi pada tanggal 19 Juli 2018 yaitu pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah Lawe – Lawe, saat itu juga pihak kami segera memadamkan  pada malam itu juga oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri yang dibantu oleh warga setempat,” jelasnya.

Dia berharap, melalui pelatihan yang dilaksanakan tersebut, akan membuat Satgas PB BPBD PPU menjadi lebih siap dalam menghadapi karhutla.  Karena dalam pelatihan tersebut ada kesiapan individu, perlengkapan peralatan, mekanisme serta Standard Operating Procedure (SOP).

Dalam kesempatan itu BPBD PPU melaluiI Nurlaila  juga mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap titik api serta menghimbau agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan. Menurutnya pembukaan lahan yang dilakukan masyarakat khususnya di Kabupaten PPU masih kerap dilakukan dengan cara membakar lahan. Kebiasaan membakar  lahan ini dianggap paling  mudah untuk membersihkan lahan dari semak belukar, namun cara ini sangat membahayakan khususnya bagi kawasan hutan yang ada..

“Untuk itu kami tim BPBD PPU menghimbau kepada masyarakat PPU agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan khususnya saat musim kemarau seperti saat ini,”himbaunya. (Humas6/nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.