ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDPRD KALTIMHEADLINEKaltim

Banjir di Bontang dan Kutai Timur, Ini Langkah Komisi III DPRD Kaltim

KALTIM (NK) – Banjir masih menjadi masalah serius di Bontang dan Kutai Timur. Komisi III DPRD Kalimantan Timur tidak tinggal diam. Mereka berkomitmen untuk memantau program pencegahan banjir di kedua daerah tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Sutomo Jabir, mengatakan bahwa ia akan terus mengawasi normalisasi sistem drainase di Bontang dan normalisasi sungai di Sangatta. Proyek-proyek ini menggunakan dana APBD Kaltim.

“Kami juga berharap bendungan di Suka Rahmat, Kutai Timur, yang sudah dimulai tahun 2023, bisa selesai secepatnya. Bendungan ini bisa mengendalikan debit air dari hulu Kutim dan mengurangi risiko banjir di Bontang,” ujar Sutomo di Samarinda, Jumat (27/10/2023).

Sutomo menambahkan bahwa proyek bendungan tersebut sudah memiliki izin dan studi kelayakan. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan dan diharapkan bisa berjalan pada tahun 2024.

Selain banjir, Sutomo juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebakaran lahan gambut di Kaltim, yang bisa menyebabkan polusi udara. Ia mendesak pemerintah provinsi untuk segera menangani masalah ini.

Sutomo juga meminta agar proyek pemanfaatan bekas tambang untuk air bersih di Bontang dan Kutai Timur bisa segera terealisasi. Proyek ini sudah dianggarkan untuk pembangunan pipa distribusi air bersih pada tahun 2024.

“Kami berharap perusahaan tambang yang punya bekas tambang bisa berkontribusi dengan menyediakan intake airnya. Pemerintah akan membangun pipa distribusi ke Bontang, Kutai Timur, dan sekitarnya. Air dari bekas tambang ini sudah kami uji dan pH-nya baik, jadi aman untuk diminum,” katanya.

Sutomo juga mengatakan bahwa IPA di Marangkayu sedang diperbaiki dan dibangun. Ia berharap hal ini bisa meningkatkan distribusi air bersih dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. (Adv/NK)