Dinkes Data 58 Warga Terkena DBD, Satu Penderita Meninggal Dunia
Fogging nyamuk DBD
PENAJAM (NK) – Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah mendata sedikitnya 58 warga yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini diungkapkan, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes PPU, Eka Wardhana, Selasa (12/02/2019) kepada newskaltim
Hingga kini kami telah menerima laporan sebanyak 58 kasus warga yang terserang DBD. Bahkan satu diantaranya telah meninggal dunia,”ujar Eka.
Menurutnya, serangan penyakit DBD terhadap masyarakat PPU akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu bakal terus bertambah. Bahkan dalam sepekan terakhir tercatat bertambah sembilan warga dari sebelumnya 49 orang, sehingga total terdapat 58 kasus yang terlaporkan kepihaknya.
Ia menjelaskan, bakal bertambahnya warga yang terserang DBD itu di sebab saat ini merupakan waktu berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, dimana sekarang wilayah PPU kerap diguyur hujan
Eka memprediksi, jumlah penderita DBD bakal bertambah hingga tiga bulan ke depan, karena memasuki pergantian musim. Bahkan pada pekan pertama Februari 2019 ini pihaknya telah menemukan sembilan warga terkena DBD. Sementara sepanjang Januari 2019 kemarin berjumlah 49 orang saja. Satu diantaranya yakni bayi laki-laki berusia tiga tahun meninggal dunia akibat penyakit ini.
Dibeberkannya, pada tahun 2018 kemarin, jumlah kasus DBD hanya mencapai 46 kasus saja, tetapi kini cukup meningkat dimana kini telah mencapai 58 kasus di awal Februari ini.
Ia menuturkan, pada 2019 ini serangan DBD memasuki siklus lima tahunan, yang biasanya serangan nyamuk DBD itu melonjak drastic, karena nyamuk aedes aegypti berkembang cepat, kondisi itu juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia bukan di PPU saja.
Biasanya, lanjut Eka, nyamuk DBD ini mengigit warga saat melakukan aktivitas di luar rumah, oleh karena itu, untuk mencegah serangan nyamuk tersebut, warga diminta untuk menggiatkan gerakan menguras menutup, mengubur, menabur abate dan memantau lingkungan (4 M Plus).
“Gerakan 4 M plus ini cara paling efektif mencegah mewabahnya penyakit DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti. Kami juga menghimbau agar warga apabila mengalami demam panas tinggi, jangan dibiarkan hingga dua hari. Segera periksakan diri ke puskemas atau rumah sakit guna memastikan tidak terserang DBD,”pungkas Eka.(nav/nk)