ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPU

Dua Minggu Terakhir, Karhutla di PPU Nihil

Karhutla yang pernah terjadi di wilayah PPU beberapa waktu lalu, namun dua minggu terakhir Maret 2019 nihil kejadian

Potensi Karhutla Terbesar di Penajam dan Sepaku

PENAJAM (NK) – Dua minggu terakhir di Maret 2019 ini, Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan nihil laporan kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di seluruh wilayah PPU.

“Alhamdulillah, hingga dua minggu terakhir Maret ini, kami belum mendapatkan laporan tentang Karhutla,”ujar Kasubid Logistik BPBD PPU Hj. Nurlaila, kepada awak media, Rabu (20/03/2019).

Namun diakuinya, hingga kini di tahun 2019 pihaknya mendapatkan laporan sebanyak tiga titik hotspot akibat Karhutla yakni satu di Kecamatan Penajam dan dua wilayah Kecamatan Waru lokasi masuk areal perusahaan PT Fajar Surya Swadaya (FSS), dengan kejadian terakhir awal Maret di wilayah Penajam. Tetapi memasuki dua minggu terakhir pada Maret ini pihaknya tidak mendapatkan adanya hotspot.

Menurutnya, potensi terbesar terjadinya Karhutla masih berada di Kecamatan Penajam dan Sepaku karena wilayah lahan hutannya cukup luas. Sedangkan wilayah Babulu dan Waru biasanya lahan yang terbakar masuk dalam areal perusahaan.

Ia mengungkapkan, rendahnya jumlah Karhutla di PPU itu, salah satunya disebabkan  adanya tindakan tegas dari Polres terhadap pelaku pembakaran baru baru ini, oleh karena itu BPBD memberikan apresiasi kepada Polres PPU.

Meskipun tidak ada kejadian Karhutla, namun kami tetap siaga dan juga melakukan pemeliharaan dan pengecekan peralatan Karhutla secara rutin,”ujarnya.

Dibeberkannya, terkait dengan anggaran operasional untuk penanggulangan bencana termasuk masalah Karhutla telah masuk anggaran rutin BPBD dimana tahun ini dari APBD murni 2019 dialokasikan mendekati Rp500 juta.

Menurutnya, anggaran operasional tahun ini nilai memang lebih rendah dibanding tahun 2018 kemarin, tetapi jika dinilai tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan maka diusulkan pada APBD perubahan tahun ini.

“Saat ini kami masih membutuhkan mobil tangki air untuk membantu bencana alam seperti Karhutla dan lainnya, karena mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang ada di Dinas Pemadam sebagai besar peralatannya sudah tua dan merupakan hibah dari Kabupaten Paser dulu. Dari 13 unit mobil Damkar se PPU, hanya sekitar dua atau tiga unit saja baru sisanya tua semua,”bebernya.(nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.