HEADLINEKaltimPPU

Isak Tangis Lepas Satgas TMMD ke 104 Kodim PPU

Anggota Satgas TMMD ke 104 tahun 2019 Kodim 0913/PPU, Serma Yulli Saptono ketika membawa olahraga bapak Solikon penderita stroke yang setiap pagi dilakukannya sebelum melaksanakan tugas membangun jalan TMMD selama satu bulan lebih, hal ini dilakukan sebagai terapi penyakit yang diderita warga desa Argo Mulyo tersebut  

PENAJAM (NK) – Isak tangis sejumlah warga Desa Argo Mulyo dan Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tak terbendung ketika, anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 104 Tahun 2019 wilayah Kodim 0913/PPU, Kamis (28/03/2019) pamit pulang ke kesatuan masing – masing.

Bukan tanpa alasanya, pasalnya selama 34 hari terakhir sejak dibuka pada Selasa (26/02/2019) lalu hingga Rabu (27/03/2019) kemarin TMMD ke 104 resmi ditutup, anggota TNI Satgas TMMD tinggal dirumah – rumah warga sebagai keluarga dan orang tua asuh prajurit TNI.

Seorang ibu warga Desa Argo Mulyo bernama Sumarni, kepada newskaltim.com mengaku sedih harus berpisah dengan anak asuhnya berjumlah tiga orang yang merupakan anggota TNI dari kesatuan Kodim 0913/PPU, Batalyon Kavaleri 13/Satya Lembuswana (Serbu), Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma (AD).

Saya sedih harus melepas dan berpisah dengan anak anak asuh saya mas, apalagi selama mereka tinggal di rumah kami yang sangat sederhana ini, suasana rumah semakin hangat, apalagi mereka memberikan hal – hal positif bagi kami sekeluarga,”ujarnya sambil meneteskan air mata.

Isak tangis mbah Sarmin Warga RT 6 Dusun 2 Desa Argo Mulyo, saat melepas Dan Satgas TMMD ke 104, Letkol Inf Mahmud

Senada dengannya seorang bapak bernama Solikon (70) penderita stroke, tidak bisa menahan tangisnya ketika harus melepas Serma Yulli Saptono, merupakan anak asuhnya dari kesatun Kodim 0913/PPU, pasalnya, selama ini anggota TNI tersebut selalu membawanya olahraga berjalan kaki meskipun harus memapahnya.

“Anak saya ini dengan sabar selama satu bulan lebih memapah saya untuk berjalan kaki sebelum bergotong royong dengan warga membangun jalan. Katanya,  olahraga pagi sangat baik guna mengurangi penyakit stroke ini. Dan benar meskipun tidak terlalu terlihat sedikit demi sedikit saya merasa nyaman,”tukasnya.

Dirinya berharap, meskipun TMMD sudah berakhir dan para tentara kembali ke kesatuannya masing – masing, mereka tidak melupakan warga desa Argo Mulyo. Bahkan dengan tangan terbuka warga menerima mereka apabila ingin ke desa itu.

Komandan Satgas (Dan Satgas) TMMD ke 104 tahun 2019 juga Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Mahmud, menjelaskan, kegiatan TMMD ini tidak hanya mengejar kegiatan pembangunan sasaran fisik dan non fisik saja, tetapi nilai yang paling besar yang diharapkan dari sini adalah kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Sasaran fisik, lanjutnya, hanya sarana merekatkan gotong royong antara tentara dengan rakyat. Bahkan selama  disini prajurit TNI tinggal di rumah – rumah warga yang menjadi keluarga ataupun orang tua asuh prajurit selama satu bulan lebih pelaksanaan TMMD ini.

Ia mengibaratkan, keharmonisan prajurut TNI itu dengan warga bagaikan  kolam dengan air, sehingga muncul ikatan baru, sehingga  apabila terjadi gangguan ancaman bagi negara tentara telah memiliki jaring – jaring kerjasama yang baik dengan rakyat.

“TNI dilahirkan dari rakyat, Bahkan bapak Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan, bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI,”pungkasnya.(nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.