KKPP PPU Temukan Jajanan Mengandung Pewarna Tekstil
newskaltim.com,PENAJAM – Kantor Ketahanan Pangan dan penyuluhan (KKPP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengadakan investigasi keamanan pangan dengan sasaran jajanan anak di sejumlah sekolah wilayah PPU. Demikian diungkapkan, Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan KKPP PPU, Gunawan, kepada NK kemarin siang.
“Dalam rangka peningkatan Mutu gizi dan keamanan pangan daerah di PPU, pada kegiatan Pengawasan Keamanan Pangan, KKPP PPU, melakukan investigasi keamanan pangan dengan sasaran jajanan anak di sejumlah sekolah wilayah PPU. Dimana tujuannya guna Pembinaan dan sosialisasi pangan olahan yang bebas dari kontaminasi bahan asing yang berbahaya bagi pedagang atau pelaku usaha, dan Sosialisasi pangan olahan yang aman di konsumsi bagi konsumen,”katanya.
Selain itu, terangnya, kegiatan ini juga menjadi media untuk menyebarluaskan informasi tentang keamanan pangan, meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya keamanan pangan bagi siswa-siswi dan pelaku usaha makanan. Sementara dalam pelaksanaan kegiatan pihaknya telah yang melengkapi dengan Rapid test kid yang terdiri, Formalin test Kit, Boraks test kit, Rodhamin B test kit dan Metyl yellow test kit, dengan alat tersebut hanya memerlukan waktu 10-15 menit hasilnya sudah dapat di ketahui.
“Perlengkapan yang kami siapkan untuk mendukung dan memastikan bahwa jajanan di sekolah terbebas dari formalin, boraks dan pewarna yang berbahaya bagi kesehatan. Kegiatan ini melibatkan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Polres PPU.
Diungkapkannya, hasil inspeksi mendadak yang dilaksanakan sejumlah SD di wilayah Kecamatan Babulu, dan Waru dari 6 SD dan 55 sampel jajanan anak sekolah, di temukan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan manusia, diantaranya sampel makanan sosis sapi mengandung pewarna Tekstil dan minuman jelly drings rasa stobery mengandung pewarna Tekstil.
“Semua jenis jajan yang positif mengandung bahan berbahaya di produksi dari luar daerah PPU. Untuk itu, kami himbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa berhati – hati untuk membeli jajanan, hindari jajanan dengan warna berpendar atau mencolok dan jajanan yang mempunyai tekstur sangat kenyal.
Menurutnya, keamanan pangan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia, akan tetapi juga menentukan nilai ekonomi dari bahan pangan itu sendiri. Peran Pemerintah dan pelaku usaha perlu dioptimalkan dalam penanganan keamanan pangan, oleh karena itu perlunya pemahaman yang sama dalam mewujudkannya.
“Temukan jajanan anak sekolah yang mengandung bahan tidak layak konsumsi bagi manusia tersebut, langsung kami sita dan kepada pelaku usahanya diberikan pembinaan agar mengetahui bahaya atas makanan yang tidak layak konsumsi tadi,”pungkasnya.(NK1/hms)