Longsor SDN 017 Sepaku, Pemkab Tetapkan Siaga Darurat
Rapat koordinasi penanganan bencana tanah longsor di SDN 017 Sepaku yang ditetapkan status siaga bencana
PENAJAM (NK) – Bencana tanah longsor yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditetapkan oleh Pemkab status siaga darurat.
Kasubid logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Hj.Nurlaila kepada awak media usai rapat koordinasi penanganan bencana di SDN 017 Sepaku, Rabu (15/4/2019).
Dibeberkannya, Pemkab telah meletakan kondisi bencana tanah longsor di SDN 017 Sepaku pada status siaga bencana tersebut dilakukan guna menghindari dampak kerugian yang lebih besar. Sementara saat ini telah terjadi kerugiaan yakni rusaknya akses jalan dan siring sekolah dan kini mengancam kerugian lebih besar berupa sarana prasana berupa gedung sekolah.
Karena lokasi sekolah jauh dari pemukinan, sehingga bencana ini tidak berdampak pada bangun rumah warga sekitar. Panjang longsor mencapai sekitar 30 meter dengan ketinggian sekira 2 meteran dekat dengan bangunan sekolah,”katanya.

Ia menambahkan, dalam rapat itu juga disetujui untuk melaksanakan penangan bencana berupa pembuatan siring cor beton yang dilakukan oleh BPBD dengan sumber dana dari pos anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT), untuk nilai besarnya anggaran masih dilakukan dikalkulasikan dan dibicarakan oleh pimpinan.
“Kami langsung turun jika dana telah tersedia, sedangkan estimasi pekerjaan tergantung kesiapan material, kalau tersedia sekitar satu bulan sudah selesai dikerjakan. Jadi pekerjaan ini bentuknya swakelola oleh BPBD,”beber Nurlaila.
Menuruntya, terjadinya longsor susulan di kawasan SDN 017 tersebut sangat tinggi sehingga harus segera ditangani. Apalagi lokasi longsor sangat dekat dengan gedung sekolah. Pemicu longsor karena kondisi tanah yang sleding dan sangat labil ditambah berdirinya banguan diatas tanah itu sehingga daya tumpu cukup besar mengakibatkan tanah bergeser longsor.
“Dengan kondisi saat ini jika penanganannya tidak maksimal akan longsor lagi, contohnya yang telah ditangani oleh Sapras Disdikpora pada laporan pertama di lokasi itu tidak mampu menahan pergeseran tanah. Dan untuk laporan kedua langsung kami yang menanganinya,”katanya.
Diakuinya, pada laporan pertama pihaknya menyatakan lokasi masih bisa ditangani oleh SKPD teknis, tetapi karena intensitas hujan cukup tinggi tanah kembali longsor. Sehingga di laporan kedua BPBD akan mengerjakannya termasuk penanganan siring sekitar sungai dekat SDN 017.
“Kita berupaya agar pekerjaan siring dengan menggunakan cor beton tersebut berjalan sesuai harapan sehingga dapat mencegah terjadinya longsor kembali,”pungkasnya.(nav/nk)