Melihat Aktifitas Kedinasan Bupati PPU Diakhir Masa jabatannya (Bagian 2 Habis)
Bupati PPU, H Yusran Aspar bersama Wabup H Mustaqim MZ saat launching UPT PU di Kecamatan Waru beberapa tahun silam dan Yusran berharap UPT PU dan inovasi lainnya dapat dilanjutkan oleh kepala daerah berikutnya
Diawal kepemimpinannya sebagai Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar memang harus berjuang untuk memberikan kemajuan bagi Kabupaten PPU. Dengan inovasi dan ide cemerlang yang dimiliki kini mampu menghantarkan kabupaten baru di Kaltim ini sejajar bahkan lebih maju dengan Kabupaten/Kota lainnya di Kaltim. Salah satu gagasan cemerlang mantan Anggota DPR RI ini adalah terbentuknya UPT PU Kecamatan di Kabupaten PPU.
Catatan : Subur Priono (staf Humas Setkab PPU)
Ketika itu kata Yusran Aspar, dalam setahun saja daerah telah menerima usulan dari Pengadaan Langsung (PL) atau proyek pengerjaan pembangunan diwilayah PPU hingga 100 usulan. Jika masing-masing usulan tersebut bernilai 200 juta saja, maka 100 PL yang ada tersebut dipastikan daerah harus menyiapkan anggaran sebesar 20 Milyar untuk berbagai jenis pengerjaan pembangunan. Sejak 2014 saat itulah UPT PU Kecamatan mulai digagas oleh suami Hj Rustini Yusran Aspar itu.
Alhamdulillah melalui UPT PU yang kita milliki kini mampu menjawab semua persoalan hingga pelosok desa. UPT PU mampu menghendel seluruh proyek-proyek hingga pelosok desa yang ada di PPU. Dengan efisiensi anggaran hingga puluhan Milyar pertahun UPT PU telah mampu menjawab seluruh persoalan di daerah, mulai pembangunan jalan desa, drainase, jalan tani, jembatan, pembentukan jalan baru dan sebagainya kini mampu kita tangani,”kata Yusran Aspar disela-sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Waru belum lama ini.
Sejak awal dibentuk melalui UPT PU, secara tidak langsung Bupati PPU, Yusran Aspar, telah melimpahkan kewenangannya kepada camat setempat, khususnya terkait hal teknis pembangunan ditingkat kecamatan yang ada. Bahkan Bupati sejak awal telah optimis, kebijakan ini akan menjadi trigger percepatan bagi pembangunan desa-desa tertinggal yang ada di wilayahnya.
Pembentukan UPT PU kata Yusran Aspar bukan tanpa alasan. Ia menegaskan perbaikan insfrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang menjadi kunci keberhasilan dalam usaha perbaikan ekonomi di pedesaan atau kelurahan yang ada di PPU. Selain itu, usulan pembangunan insfrastruktur jalan pada suatu daerah harus melalui proses yang panjang dan kerap usulan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang di ajukan tersebut hanya menguap ditengah jalan. Sementara itu dirinya menyebut, setengah dari jalan kabupaten yang menghubungkan antar desa diwilayah PPU masih berada dalam kondisi yang memerlukan perbaikan atau bahkan belum ada.
Seiring waktu lanjut Yusran Aspar, bahkan UPT PU kecamatan yang ada di PPU berhasil menjadi inovasi daerah terbaik hingga tingkat nasional, yang ditandai dengan diperolehnya penghargaan langsung dari Presiden RI. Bahkan UPT PU menjadi kandidat yang diusulkan negara sebagai inovasi tingkat dunia saat itu.
“Kini banyak daerah-daerah lain di Indonesia jauh-jauh datang ke Kabupaten PPU untuk belajar tentang UPT PU kepada kita. Mereka sangat tertarik dan ingin mengembangkan juga UPT PU seperti apa yang telah ada di PPU,” kata Yusran Aspar.
Dijelaskan Yusran Aspar, kini UPT PU merupakan inovasi milik daerah. Segalah kelebihan telah dimiliki didalamnya. Dirinya berharap siapapun kelak yang terpilih menjadi bupati di kabupaten PPU mendatang, diharapkan tidak menghilangkan UPT PU yang telah ada namun melanjutkan inovasi tersebut. Untuk lebih majunya UPT PU kedepan, banyak yang dapat dilakukan misalnya mereka dapat menambah alat-alat berat yang sudah ada selama ini atau dengan cara peningkatan kesejahteraan bagi para pegawainya dan sebagainya.
“Sayang sekali jika kita tidak melanjutkan inovasi daerah yang telah menghasilkan pembangunan di seluruh wilayah PPU ini. Kami berharap siapapun bupati PPU terpilih mendatang, UPT PU terus dijalankan,” harapnya.
Selain itu tambahnya, berbagai trobosan lain juga telah dimiliki Kabupaten PPU. Misalnya untuk peningkatan kesejahteraan petani, PPU memiliki program sawit rakyat atau ternak sapi yang di integrasikan dengan perkebunan sawit. Kemudian di Desa PPU hingga saat ini telah memiliki program air bersih bagi masyarakat di daerah-daerah pesisir dan berbagai trobosan lainnya.
“Kita harapkan semua trobosan-trobosan yang memang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat itu dapat terus terlaksana. Sayang jika fasilitas yang sangat baik bagi masyarakat harus terhenti ketika pergantian kepala daerah. Atau hanya karena ke egoan pribadi harus merubah segala sesuatu yang telah berhasil,” pungkasnya. (Habis)