Menuju Kabupaten PPU Maju, Modern dan Religius (1)
Bupati PPU, AGM saat bersama masyarakat untuk mempererat tali silahturahmi
Oleh : Subur Priono
( Staf Humas Setkab PPU )
AGM Minta Pererat Tali Silaturahmi
Penajam Paser Utara (PPU) merupakan salah satu Kabupaten muda di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kini usia tanah Benuo Taka sebutan PPU ini baru menginjak 17 tahun setelah pemekaran dari Kabupaten Paser. Namun diusianya yang masih terbilang belia ini, PPU tidak dapat dipandang sebelah mata. Berbagai kemajuan daerah telah terlihat nyata bahkan mampu sejajar dengan Kabupaten lainnya di Kaltim yang usianya terpaut jauh.
Kini, Abdul Gafur Mas’ud atau yang lebih dekat disapa AGM ini terpilih menjadi Bupati ke- 5 Kabupaten PPU periode 2018-2023 menjadi nahkoda baru bagi kabupaten ke sembilan di Kaltim ini bersama Wakilnya, Hamdam. Dengan cita-cita besar ditangan, pemimpin muda ini mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat turut berperan aktif dalam mewujudkan Kabupaten PPU kearah yang lebih maju. Cita-cita besar ini tentunya juga sesuai dengan visi yang di usung yaitu “ Menuju Kabupaten PPU Maju, Modern dan Religius”.
Kepala daerah dengan latar belakang pengusaha ini memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan usianya yang masih cukup muda, jelas akan memberikan daya dukung eksistensi kerja yang lebih cepat dalam pelaksanakan tugas-tugas kedinasan sehari-hari. Setidaknya semua itu dapat terlihat beberapa pekan terakhir setelah dirinya resmi dilantik oleh Gubernur kaltim Dr. Awang Faroek Ishak pada 19 September 2018 lalu atas nama Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo.
Mengawali tugas perdananya sebagai bupati, AGM pimpin apel dilingkungan pemkab PPU untuk menyampaikan komitmennya dihadapan ratusan PNS maupun THL yang ada disana. Apresiasipun tak sedikit diberikan usai pelaksanaan apel pagi perdana untuk bupati baru ini.
Dalam kesempatan apel ini dirinya berharap bahwa mulai saat itu juga, ia mengajak kepada seluruh PNS maupun THL untuk dapat mempererat tali silaturahmi, khususnya antara atasan dan bawahan serta pemerintah dengan masyarakat Kabupaten PPU sesuai dengan apa yang telah ia dan Hamdam cita-citakan sejak awal. Bahkan AGM mengatakan bahwa ruangan bupati akan selalu terbuka untuk siapapun yang ingin melakukan koordinasi atau menyampaikan persoalan apapun terkait pekerjaan di kantor maupun persoalan lainnya bagi masyarakat.
Jika nanti ada yang ingin bertemu atau berbicara dengan saya, silahkan saja masuk keruangan tanpa harus takut kami persilahkan pintu akan selalu terbuka. Jika itu dilarang oleh atasan, laporkan ke saya saja,”tegasnya saat itu.
Dihari-hari berikutnya AGM bersama Hamdam juga terus melakukan rapat koordnasi bersama seluruh bawahannya secara bertahab. Tujuan pelaksanaan itu selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan adalah untuk menyatukan persepsi antar instansi yang ada di Kabupaten PPU dengan pimpinan.
Selanjutnya ketika itu seluruh Camat yang ada di PPU dikumpulkan di ruang rapat bupati. Empat camat yang ada di PPU ini merupakan pelaksanaan Audiensi pertama yang diminta oleh AGM sebelum dinas dan instansi lainnya hingga saat ini.
“Melalui pertemuan ini saya ingin mendengarkan langsung penyampaian, bukan prestasi-prestasi yang ada di kecamatan tetapi permasalahan apa yang terjadi sejauh ini disetiap kecamatan. Salah satu contoh adanya sejumlah kelurahan yang ingin dimekarkan menjadi desa atau persoalan pelayanan kesehatan dan sebagainya. Kami ingin mengepaluasi kembali sehingga dalam seratus hari kerja kedepan permasalahan yang ada sudah bisa dituntaskan,” kata AGM ketika itu.
Selain pelaksanaan audiensi, eksistensi AGM juga sangat terlihat. Sejumlah kegiatan daerah lainnya juga selalu diikuti oleh AGM bersama jajarannya. Bahkan pada hari-hari libur sekalipun. Sebut saja kegiatan-kegiatan turnamen olahraga di sejumlah desa, peresmian pembangunan, syukuran dan sebagainya yang merupakan usulan warga. Menilik eksistensi kerja cepat ini, apresiasipun bermunculan dari sejumlah kalangan dalam lingkungan masyarakat Kabupaten PPU.
Perihal lain yang patut memperoleh apresiasi untuk bupati PPU ini adalah, ungkapan-ungkapan ketegasan jelas terlihat pada sosok pemimpin religius yang satu ini. Sebut saja ketika figur AGM ditanya oleh awak media terkait tindakan apa yang akan diambil ketika ditemukan bawahannya terbukti telah melakukan tindak pindana korupsi. Dengan tegas bapak 5 orang anak ini menjawab bahwa pelaku korupsi baik besar maupun kecil harus ditumpas karena telah ada niatan hati disana bagi pelaku kata AGM. (***)