Pesut Jadi Korban Minyak Tumpah
Petugas saat mengambil sampel perut ikan pesut yang ditemukan mati di sekitar kantor Kecamatan Balikpapan Kota guna mengetahui apa penyebab kematian hewan mamalia paling dilindungi tersebut
LSM Desak Pemkot Balikpapan Tetapkan Darurat Lingkungan
BALIKPAPAN (NK) – Ikan pesut yang selama hidup di sekitar teluk Balikpapan menjadi korban tumpahan minyak dan kebakaran besar di Teluk Balikpapan, dimana satu ekor ikan pesut ditemukan warga mati diduga akibat terdampak bencana gagal teknologi di wilayah perairan teluk Balikpapan.
Ketua Forum Peduli Teluk Balikpapan, Husein, Senin (2/4/2018) menjelaskan, akibat tumpahan minyak tersebut telah berdampak pada kerusakan ekosistem laut termasuk mamalia maupun hewan yang hidup diperairan Teluk Balikpapan. Salah satunya pesut yang ditemukan mati di Belakang Kantor Kecamatan Kota.
Satu ekor pesut, telah ditemukan mati akibat tumpahan minyak oleh warga di Pantai Klandasan. Bahkan pagi tadi kami mendapat informasi dan laporan ada satu ekor pesut lagi ditemukan mati di belakang Hotel Le Grandeur, diduga akibat habitatnya telah tercemar oleh tumpahan minyak,”ujarnya.
Atas kejadian ini, dirinya mendesak, agar Pemkot Balikpapan maupun instansi terkait untuk segera mengambil langkah – langkah termasuk menetapkan darurat lingkungan.
“Ya kami mendesak segera ditetapkan wilayah Teluk Balikpapan darurat pencemaran,”tegasnya.
Sebab, jelasnya, bukan hanya pesut saja yang menjadi korban minyak tumpah tersebut, namun juga hewan lain di perairan Teluk Balikpapan juga terkena dampaknya jika tidak segera ditangani.
Sementara itu, Kasatser KKP Kaltimra, Ricky, BKSDA, DLH Balikpapan dan BPSPL melakukan pengambilan sampel pesut yang ditemukan mati depan kantor Kecamatan Balikpapan Kota.
” Kita ambil sampel hati, limpa dan usus untuk mengetahui penyebab kematian ikan pesut ini,” kata Ricky.
Menurutnya, ikan pesut ini diperkirakan telah mati selama tiga hari dan jamnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut. Bangkai hewan mamalia sepanjang satu meter ini usai dilakukan pengambilan sampel langsung dikuburkan di lokasi penemuan.
Untuk diketahui, bencana gagal teknologi berupa tumpahan minyak tersebut terjadi sejak Sabtu dinihari (31/3/2018) di perairan Teluk Balikpapan, namun hingga kini belum diketahui penyebab dan sumber tumpahan minyak termasuk hingga memicu terjadinya kebakaran besar.
Kordinator Koalisi Masyarakat peduli tumpahan minyak, Yudi Tobs menyayangkan kematian hewan mamalia langka dan sangat dilindungi tersebut. Sehingga pihaknya berharap pengambilan sampel organ mamalia dapat diketahui apa penyebab kematiannya.
“Kita berharap bisa diketahui penyebab kematian pesut ini dan kita akan kejar siapa paling bertanggung atas kejadian tersebut. Kami juga berharap agar Pemkot Balikpapan segera menetapkan darurat lingkungan sehingga dapat mengambil tindakan dan alokasi anggaran. Kami juga mendesak agar segera ditetap darurat bencana lingkungan, dimana hingga kita pemerintah belum memberikan pernyataan resmi yang ada hanya himbauan saja,”pungkas Yudi.(ervan/nk)