Salehuddin: Dinkes Kaltim Harus Bangun Gedung Khusus Kesehatan Jiwa, Fasilitas Sekarang Kurang
Samarinda (NK) – Kesehatan jiwa menjadi isu penting yang harus diatasi oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini dikarenakan gangguan kesehatan mental di Kalimantan Timur (Kaltim) terus meningkat, sementara fasilitas pelayanan kesehatan yang mendukung masih terbatas.
Hal ini terbukti dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2018. Data menunjukkan bahwa prevalensi Rumah Tangga dengan anggota menderita gangguan jiwa skizofrenia meningkat dari 1,7 permil menjadi 7 permil di tahun 2018.
Selain itu, gangguan mental emosional pada penduduk usia dibawah 15 tahun juga naik dari 6,1% atau sekitar 12 juta penduduk (Riskesdas 2013) menjadi 9,8% atau sekitar 20 juta penduduk.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin, mengkritik kondisi ini dan mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim untuk menambah fasilitas kesehatan jiwa.
“Bangunan khusus kesehatan jiwa masih kurang di Kaltim, ini yang menjadi konsen terutama jika prevalensinya (pengidap kejiwaan) meningkat,” kata Salehuddin, Rabu (25/10/2023).
Ia menyarankan agar Dinkes Kaltim menguatkan rumah sakit umum dan jiwa di kabupaten kota, seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten Paser. Di sana, Rumah Sakit Panglima Sebaya memiliki ruang perawatan khusus kejiwaan.
“Kemungkinan besar RS jiwa di Samarinda itu bisa overload, alangkah bagusnya seperti di Paser dia membuat semacam bangunan khusus untuk perawatan kejiwaan,” ujarnya.(Adv/NK)